Ambil Terumbu Karang Kawasan Konservasi, 5 Nelayan Diamankan Polairud Pangkep

PANGKEP - Lima Orang kawanan penambang terumbu karang (coral) di perairan Kecamatan Liukang Tupabbiring, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulsel, diamankan oleh Satuan Polairud Polres Pangkep.

"Mereka diamankan karena diduga memasuki kawasan terlarang dan termasuk wilayah konservasi yang dilindungi untuk ditambang."kata  Kasat Polair Polres Pangkep, Iptu Deki Marizaldi, S.IK, Minggu (26/7/2020).

Baca juga: Pastikan Tetap Kondusif Jelang Pilkada, Polres Pangkep Gelar Anev Satgas Nusantara

Penangkapan tersebut dilakukan Anggota Pos Tupabbiring, Bripka Yusuf Ibrahim bersama Brigpol Heryanto sedang melaksanakan Patroli di wilayah Hukum perairan Kecamatan Liukang tupabbiring, pada hari Minggu (26/7/2020) pada Pukul 13.50 Wita, anggota patroli melintas di sebelah barat perairan pulau sarappo caddi. 

Kelima nelayan tersebut masing-masing berinisial JY (35), RM (40) , SK (34), AM (53) dan AD ( 27), yang kesemuanya warga Pulau Barrang Lompo, Kecamatan Sangkarrang, Kota Makassar.

Baca juga: Tim Tarantula Polres Banggai Geledah Rumah Penjual Miras di Kel.Kaleke

"Mereka sedang melakukan pengambilan Terumbu Karang (coral) di perairan tersebut. Yang mana lokasi diduga tempat perairan yang dilarang atau wilayah konservasi untuk mengambil terumbu karang (coral), " kata Deki.

Iptu Deki Marizaldi, menyebutkan penangkapan tersebut bermula saat anggotanya sedang patroli rutin di perairan Pulau Saroppo Caddi, kemudian pihaknya mendapati kelima warga tersebut sedang menyelam dikawasan tersebut sedang mengambil terumbu karang dan dinaikkan diatas perahu jolloro milik pelaku. Dari penangkapan itu, lima nelayan diduga merusak terumbu karang di dasar laut.

Baca juga: Cegah Penularan Virus Corona, Kasat Sabhara Polres Pangkep Gelar Patroli di Malam Hari

"Para pelaku menggunakan perahu jolloro tengah mengambil terumbu karang atau coral diwilayah konservasi, dan ini diduga melanggar Pasal 73 UU No 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, ini sementara tengah kami BAP, dan memeriksa secara lanjut" paparnya.

Meski demikian, pihaknya masih mendalami kasus tersebut, pasalnya kelima pelaku tersebut mengantongi izin, sehingga pihaknya akan berkoordinasi dulu dengan pihak ahli Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Dan Laut (BPSPL) Makassar terkait wilayah konservasi, untuk memastikan apakah tindakan kelima nelayan tersebut melanggar melakukan penambangan diwilayah terlarang.

Baca juga: Benahi Balla Ewako Lajangiru, Bhabinkamtibmas Ujung Pandang Aiptu Muh Tajuddin Bersinergi dengan Warga

"Masih diduga melakukan pelanggaran. Kalau dari administrasi, mereka mengantongi izin. Namun yang kami persoalkan terkait wilayah operasi-nya, apakah masuk kawasan yang dilindungi atau tidak." terangnya

Pada penangkapan tersebut polisi menyita barang bukti berupa 1 unit mesin compressor warna hijau merk Swan, 2 Roll selang dengan panjang masing-masing kurang lebih 50 meter, 2 buah Regulator, 2 buah kacamata selam, 2 pasang sepatu katak (Pins), 1 buah betel, 1 unit perahu jolloro warna kuning bernama KMN JAYA, Bermesin Yanmar 155 PK, dan 1  gabus terumbu karang (***)

Baca juga: Akhirnya Polisi Ungkap Kasus Esek-Esek Online