MAKASSAR - Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam mengunjungi Gubernur Sulsel Prof Nurdin Abdullah, Rabu, 09/9/2020. di Kantornya, Jalan Urip Sumoharjo, Kota Makassar.
Selain silaturahmi, kunjungan Kapolda Sulsel yang baru ini juga membincangkan berbagai hal salah satunya persoalan Ekonomi dan Pilkada.
Kedatangan mantan Kapolda Sulawesi Tenggara ini disambut baik oleh Gubernur Sulsel.
“Selamat datang di Sulawesi Selatan. Kami melakukan inovasi sesuai dengan kearifan lokal, begitu juga dengan penegakan hukum dengan cara yang lebih rileks, ” ungkap Nurdin Abdullah, saat menerima Kapolda Sulsel yang baru, di Kantor Gubernur Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo Makassar, Rabu, 9 September 2020.
Ia menjelaskan, pada tahun ini di Sulsel ada 12 daerah yang mengikuti Pilkada serentak.
Olehnya itu, Nurdin Abdullah meminta kepada Kapolda Sulsel betul-betul menjadi stabilitas keamanan jelang Pemilukada.
“Ini Makassar masing-masing juara semua yang maju pak. Kalau daerah lain sih tidak terlalu. Yang penting tetap pada protokol kesehatan mohon dukungannya, ” jelasnya.
Gubernur juga membahas soal pertumbuhan ekonomi di Sulsel meskipun masih pada posisi pandemi Covid-19.
Menurut dia, pertumbuhan ekonomi di Sulsel didukung oleh adanya kepastian dari pemerintah dalam memberikan kebijakan bagi para pengusaha.
“Kami juga investasi terus berkembang naik. Kalau soal nikel ada di Luwu Timur dan Kabupaten Bantaeng. Jadi memang pengusaha itu butuh kepastian kebijakan dari pemerintah, ” ujarnya.
Sementara itu, Kapolda Sulsel, Irjen Pol Merdisyam mengakui, yang sangat mendukung pertumbuhan ekonomi adalah pertambangan.
Sementara untuk menghadapi tantangan zaman saat ini bagaimana terus melakukan penyebaran informasi.
“Memang yang terus naik dan tidak pernah terputus itu adalah tambang. Dan di dunia saat ini perlu dilakukan penyebaran informasi supaya di tahu, ” jelasnya.
Sebelum menjabat di Sulawesi Selatan, Irjen Pol Merdisyam menjabat sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara dengan berbagai permasalahan.
Diantaranya, tewasnya dua mahasiswa di Kendari saat menggelar Demonstrasi, pernah memberikan kesalahan informasi kepada masyarakat terkait TKA China yang masuk ke Kendari.(***).